Tak Terduga, Ada Pusaka Bertuah Di Balik Kharisma Bung Karno

Lolosnya Soekarno dalam usaha pembunuhan-pembunuhan ini dinilai beberapa orang, lantaran kesaktian yang dipunyainya. Soekarno dikira mempunyai banyak ajimat serta benda pusaka yang melindunginya. Tetapi, hal semacam itu kerapkali dibantahnya. Bahkan juga, dalam pidato pelengkap Nawaksara, Soekarno balik menyatakan, bahwa lolosnya dia dari usaha pembunuhan itu cuma lantaran perlindungan Allah SWT semata.

" Sukur alhamdullilah, saya dalam seluruhnya momen itu dilindungi oleh Tuhan. Bila tak, pasti saya telah mati terbunuh. Serta mungkin saja, bakal saudara namakan Tragedi Nasional, " kata Soekarno dalam pidatonya. 


Meski info itu telah kerap disibakkan Soekarno, orang-orang tetap harus menganggapnya juga sebagai orang sakti. Terlebih, telah bukanlah rahasia umum apabila Soekarno di kenal juga sebagai penggemar benda pusaka. Sebagian ajimat yang dipercaya beberapa orang dipunyai Soekarno yaitu Aji Lembu Sekilan. Ajimat ini konon dipunyai Patih Gajah Mada. Kehebatan ajimat ini mampu membuat perlindungan pemegangnya dari bahaya.

Ajimat serta benda pusaka lain yang dipercaya dipunyai Soekarno yaitu Wesi Kuning. Sebagian orang dekat Soekarno yakini, dimanapun dia pergi senantiasa mengantongi benda pusaka sebesar lidi ini di pakaiannya. Manfaat benda ini sama juga dengan Aji Lembu Sekilan. Ajimat ini konon pernah dipunyai oleh Adipati Menakjinggo yang lakukan perlawanan pada Majapahit untuk mengawini Ratu Majapahit Dewi Suhito.

Pemegang benda pusaka ini, dipercaya bakal terlindung dari beragam mara bahaya serta kejahatan musuh. Konon beritanya, pusaka ini telah dimusnahkan serta serpihan kecilnya saja yang dipegang Soekarno. Lolosnya Soekarno dalam beragam usaha pembunuhan, dari mulai pelemparam granat di Cikini, serangan bom sampai penembakan waktu salat Idul Adha, makin memperkuat wacana ajimat serta pusaka itu.

Baca juga:

Jangan Baca Amalan Ilmu Pelet Semar Mesem Ini! Jika Anda Tidak Ingin Menjadi Primadona



Tongkat komando Soekarno di buat dari Kayu Pucang Kalak. Kayu type ini dikira mempunyai manfaat kanuragan. Jika di taruh diatas air, jadi bayangan kayu ini bakal mirip ular yang tengah berenang.

Juga sebagai seseorang panglima paling tinggi, Bung Karno senantiasa memakai seragam kebesarannya yang bergaya militer. Dalam tiap-tiap penampilannya, sang putera fajar tidak pernah lupa membawa tongkat komando yang menaikkan kegagahannya.




Pusaka Berupa Tongkat Komando

Benda keramat lain yang dipunyai Soekarno yaitu tongkat komando yang senantiasa dibawa dimanapun dia pergi. Tongkat itu dipercaya mempunyai kemampuan gaib, lantaran diisi keris pusaka yang sangatlah sakti. 
Seperti diambil dari Ensiklopedi Keris karya Bambang Harsrinuksmo, jumlah tongkat komando yang dipunyai Bung Karno diakui sejumlah tiga buah. Tongkat komando yang di buat dari gabungan kayu, gading serta perak berukir itu konon diisi sebilah tombak kecil yang sakti mandraguna.

Waktu Bung Karno jatuh dari kursi kekuasaannya pada 1967, tongkat komando kepunyaannya lalu jadi legenda yang dikisahkan dari mulut ke mulut.

Terkecuali tongkat komando, Bung Karno juga diakui mempunyai beberapa keris pusaka. Seputar th. 1955 tersebar potret resmi pertama serta hanya satu yang menghadirkan seseorang presiden RI menggenggam keris.

Di photo itu Bung Karno tengah menggenggam sebilah keris berwarangka sandang walikat berlapis silih asih emas serta perak. Waktu itu Presiden Soekarno berdiri tegap dengan menggenakan seragam putih TNI Angkatan Laut berkancing keemasan komplit dengan sinyal pangkatnya.

Tetapi, sampai saat ini kepastian kepemilikan keris itu oleh Bung Karno serta keberadaannya masih tetap jadi misteri.



Sesudah Bung Karno meninggal dunia pada 1970, narasi pusaka keris yang dipunyai Bung Karno makin melegenda. Satu diantaranya ada narasi masalah kepemilikan enam buah keris yang didapatkan oleh salah seseorang pamannya pada 1920-an.

Walau pernah menampik, Soekarno yang waktu itu akan pergi ke Bandung untuk merampungkan kuliahnya di ITB pada akhirnya terima enam keris itu juga sebagai barang titipan. Tetapi keris itu pada akhirnya dikembalikan ke cucu pamannya pada akhir th. 1964.

Enam keris itu pernah dimandikan oleh Almarhum Widyosastrosetika, salah seseorang abdi dalam Keraton Yogyakarta. Menurut dia satu dari enam keris itu mempunyai kelebihan lebih lantaran adalah keris dapur betok tangguh Singosari. 


Terkecuali enam keris itu, Bung Karno juga diakui mempunyai tiga bilah keris warisan Raja Sisingamangaraja XII. Tiga keris itu diamanahkan keluarga Raja Sisingamangaraja XII pada Bung Karno saat melakukan pengasingan di Sumatera Utara pada saat penjajahan Belanda.

Tetapi, sesudah saat pengasingannya usai, tiga keris itu tak pernah dibawa Bung Karno keJakarta.


Artikel Terkait

Previous
Next Post »