Kayu Dewandaru, Kayu Bertuah dari Tanah Karimun


Karimun Jawa yaitu kepulauan lokasi Kabupaten Jepara, tepatnya samping utara jepara kota 6 jam perjalanan memakai kapal Veri KMP MURIA. Panoram alam darat serta laut adalah satu keindahan sendiri dari pulau ini. 

Mulai sejak masa kewalian Karimun Jawa telah di kenal, dibuktikan karenanya ada makam serta narasi rakyat perihal Syech Amir hasan yakni putra Sunan Gunung Muria. Di balik keindahan pulau yang masih tetap ada rawa serta rimba belantara di bukit mapun di pantai, karimun jawa menaruh sangat banyak kayu-kayu mistik atau kayu bertuah serta salah satunya tiga kayu yang sangatlah di kenal yakni setigi, kalimasada serta Dewandaru. Terkecuali ketiga kayu itu kayu mistik bertuah yang lain dapat juga diketemukan salah satunya nagasari, asem jawa, tesek, banyon, secang, walikukun, srintil, johar dan sebagainya.

Manfaat Kayu Bertuah Dewandaru
Kayu Dewandaru di karimun jawa adalah kayu yang paling dituakan atau dikeramatkan, histori sunan Nyamplungan yang membawa kayu ini dari ayahnya yakni Sunan Gunung Muria yang dahulunya berupa tongkat alam. Tokoh spritual, metafisika, pedagang, entrepreneur, bahkan juga petinggi banyak berburu type kayu Dewandaru yang terbenam juga sebagai media mistik juga nilai penyembuhan medis ataupun non medis.

Dewandaru apabila dibawa keluar dari kepulauan karimun jawa di perairan laut pulau ini bakal menghadirkan angin serta ombak besar hingga banyak kapal yang terbenam terommbing-ambing ombak atau angin taufan, lantaran karakter kayu ini menghadirkan angin serta ombak besar apabila dibawa ke tengah laut karimun jawa. ”Seakan-akan kayu ini tidak ingin dibawa keluar dari pulau”

(ada banyak saksi hidup yang menanggung peristiwa ini) Warga pulau karimun jawa ataupun warga jepara kota sendiri, bahkan juga ibu kandung, nenek juga pak lek saya merasakannya “Alhamdulillah selamat lantaran sukses temukan kayu yang diselipkan di kemudi kapal serta dibuang ke laut, pada akhirnya awan yang gelap balik jelas, angin serta ombak yang mendadak ganas mulai bersahabat lagi, selamatlah ibu serta nenek saya.

Baca juga: 

Ajian Ilmu Pelet Penakluk Wanita, Mantra Ampuh Pelet Jaran Goyang


Mulai sejak paling akhir peristiwa kapal tongkol pecah terhantam badai ombak lantaran dibawanya kayu Dewandaru di kapal, jadi beberapa tokoh sesepuh pulau lakukan riyadhoh yang mempunyai tujuan meredam dampak negatif membawa kayu ini keluar dari pulau. Pada akhirnya dari tirakat beberapa sesepuh diwejangkan Untuk perahu, kapal yang membawa kayu dewandaru mesti dilengkapi dengan perlengkapan kapal yang bernama pasak paku kapal dari 3 kayu yakni pasak kayu kalimasada di depan, dewandaru di dalam serta setigi di belakang.

Dengan memakai kapal berpasak tiga kayu inilah saat ini beberapa nelayan ataupun warga selamat membawa kayu Dewandaru keluar dari pulau. Mulai sejak riyadhoh tirakat beberapa sesepuh, ke tiga kayu ini mulai populer luas juga sebagai pasangan kombinasi 3 kayu untuk tongkat, tasbih ataupun aksesori yang disebut kerajinan khas karimun jawa.
Sumber sesepuh menyampaikan kayu Dewandaru pas untuk tasbih juga sebagai alat bantu wirid lelaku/tirakatan. Pas juga untuk pedagang juga sebagai perangkat mahabbah, penglaris
Juga dibakar seperti dupa untuk menarik benda pusaka untuk beberapa ahlinya.

Rendaman kayu Dewandaru di air sumber jika diminum dengan ijin Allah dapat untuk penyembuhan juga penetralisir toksin atau dapat hewan berbisa, juga bermanfaat mengobati orang kesurupan. Bahkan juga limbah atau rendaman kayu ini dipakai untuk tinta wifiq atau rajah untuk pakar supranatural

Juga memiliki fadhilah tingkatkan keberanian nyali atau tingkatkan rasa yakin diri Daya alaminya merasa waktu kerap dipakai wirid, dzikir, bangsa khodam suka pada kayu dewadaru juga sebagai rumahnya. Jadi apabila satu waktu pemakai tasbih kayu dewadaru karimun jawa rasakan ada khodam yang dengan cara alami menyatu di perangkat tasbih kayu ini janganlah kaget.

Umumnya kayu dewadaru dari pohon tua beberapa ratus th. yang memiliki daya lebih disbanding dewadaru yang muda serta kayu deawadaru tua condong terbenam di air serupa setigi “untuk kwalitas dewadaru terbaik” Ciri-ciri kayunya yang keras warna tua dengan serat yang serupa kayu asem, namun agak rapat dan

Pohon dewandaru dalam terminologi jawa bisa disimpulkan juga sebagai kayu ‘Pembawa Wahyu Dewa’. Kata dewandaru banyak didapati dalam cerita pewayangan ataupun dalam khasanah bhs Jawa Kuno ataupun sansakerta. Karena itu tak mengherankan apabila lalu pohon bernama dewandaru ini lalu sarat dengan mitos.

Pohon dewandaru di kenal sebagai asem selong, belimbing londo, ceremai londo, atau cereme asam. Dalam bhs Inggris pohon yang diakui memiliki kemampuan magis ini dimaksud dengan Surinam Cherry, Brazilian Cherry, atau Cayenne Cherry. Sedang nama ilmiah tumbuhan ini yaitu Eugenia uniflora L., yang memiliki sebagian persamaan kata salah satunya Eugenia michelii Lam., Eugenia oblongifolia, Eugenia zeylanica Willd.

umbuhan dewandaru menyebar di daerah Amerika Selatan seperti Suriname, Brazil, Argentina, Urugay, serta Paraguay. Di Indonesia, tumbuhan ini bisa diketemukan di sebagian tempat di pulau Jawa, Sumatera, serta pulau-pulau kecil sekitarnya. Satu diantara daerah yang di kenal juga sebagai habitat dewandaru yaitu kepulauan Karimunjawa. Ditempat paling akhir, kayu dewandaru sangatlah kental nuansa magisnya. Histori persebaran pohon dewandaru (Eugenia uniflora) sampai ke Indonesia belum di ketahui dengan cara pasti. Terkecuali beragam mitos turun temurun yang berkembang di orang-orang.

Mitos, Manfaat, serta Pemakaian. Terlebih pada orang-orang jawa, kehadiran pohon dewandaru sarat dengan mitos. Dari mulai mitos masalah asal-usulnya sampai beragam manfaat magis juga sebagai kayu sakti serta bertuah. Karena itu, kayu dewandaru sering kali digunakan untuk bikin aksesori seumpama tasbih, gelang, akik (batu cincin), serta kalung. Sebagian mitos berkenaan pohon serta kayu dewandaru salah satunya yaitu : Kayu (batang) dewandaru (Eugenia uniflora).
kayu ini dapat dipercaya bertuah menampik hewan buas serta ular, mengobati gigitan ular berbisa serta melindungi keselamatan. Kayu ini kurang baik dibawa dalam perjalanan berperahu lantaran sifatnya menghadirkan angin taufan.

Ada 2 jenis kayu Dewandaru, yang diakui asli tumbuh didesa Nyamplung, konon jelmaan dari tongkat yang ditinggalkan Sunan Kudus, seseorang wali Kerajaan Demak. Sedang Kayu Dewandaru dari Gunung Kawi, walaupun macamnya lain dengan yang ada di Karimunjawa, namun diakui bermanfaat sama. kayu ini dapat dipercaya bertuah menampik hewan buas serta ular, mengobati gigitan ular berbisa serta melindungi keselamatan. Kayu ini kurang baik dibawa dalam perjalanan berperahu lantaran sifatnya menghadirkan angin taufan.

Ada 2 jenis kayu Dewandaru, yang diakui asli tumbuh didesa Nyamplung, konon jelmaan dari tongkat yang ditinggalkan Sunan Kudus, seseorang wali Kerajaan Demak. Sedang Kayu Dewandaru dari Gunung Kawi, walaupun macamnya lain dengan yang ada di Karimunjawa namun diakui bermanfaat sama

Artikel Terkait

Previous
Next Post »